![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrOdeNzQZYcXIY_kueOmWqGLOHwwPdJ_0EzLxdj496_PcDIjLjhPe5Rq_96MeUxQemnzvMWF_NccwhZpT0tunUoYPP14cuzI0xfQpkMjoFXDs3WBjXQO5lJ4SE8oH5LnjDMEbij10QseE/s640/Etika+Menjaga+Lingkungan+Di+Tempat+Wisata+Tanpa.jpg)
Sumber:www.brilio.net
Menggunakan Transportasi Publik
Pembahasan ini memang di luar etika menjaga lingkungan dalam berkunjung di tempat wisata. Tetapi, anda harus memahami dalam segi efektifitasnya. Bila anda bermain logika, “Semakin banyak kendaraan pribadi, semakin luas ruang parkirnya.” Bila seperti itu, apakah bisa merusak pandangan lingkungan? Nah, bila anda menggunakan transportasi publik, anda tidak membutuhkan tempat parkir. Tentunya, ada menggunakan fasilitas transportasi umum, baik kereta atau mobil, untuk menuju tempat yang diinginkan. Faktanya, bila anda sudah sampai di tempat wisata, anda tidak membutuhkan lagi kendaraan pribadi sebagai perjalanan anda.Bukankah sekarang sudah tersedia transportasi online? Kalau jauh, Anda bisa mengandalkan menggunakan kereta api terlebih dahulu. Sampai di kota tempat wisata, anda bisa menggunakan transportasi online sebagai pengganti mobil pribadi.
Siapkan Kantong Sampah Tersendiri
Kondisi tempat wisata bisanya tidak memungkinkan untuk membuang sampah pada tong sampah yang sudah disediakan. Hal ini bisa karena jangkauannya agak jauh atau memang sedang berjalan-jalan yang kebetulan tidak ada tong sampah. Tentu, alasan ini seharusnya anda berinisiatif menyediakan, membawa kantong sampah sendiri sebagai wujud menjaga lingkungan wisata yang anda cintai.Ikuti Aturan Pembuangan Sampah
Tidak semua orang mau membawa kantong sampah sendiri. Di samping risih, tentu bikin ribet. Untuk itu, anda harus berniat mendatangi tempat pembuangan sampah demi menjaga lingkungan di area wisata. Namun anda harus mematuhi aturan pembuangan sampah. Hal ini berlaku bila penyedia menyediakan beberapa tong sampah yang berbeda tujuan. Nah, anda bisa membuang sampah organik ke tong sampah organik dan sebaliknya.Menjaga Keaslian Objek Wisata
Sayang sekali, banyak tempat objek wisata khususnya yang berjenis situs sejarah yang dirusak keasliannya oleh orang yang mengakunya ‘pecinta alam’. Hal ini ditandai dengan banyak coretan, tebasan, injakan dan banyak perbuatan lainnya yang merusak keaslian. Bagaimana bisa menjaga lingkungan hasil warisan bila gerombolan wisatawan menyumbang misal satu coretan? Apapun tempat wisatanya, sejelek apapun, tetap anda harus menjaga keasliannya.Termasuk menjaga keaslian objek wisata adalah tidak melakukan pembakaran di tempat yang tidak layak. Hal ini sering terjadi oleh wisatawan pendaki gunung.
0 Response to "Etika Menjaga Lingkungan Di Tempat Wisata Tanpa"
Post a Comment