Pesona Wisata Benteng Keraton Buton

Indonesia kaya tempat wisata, salah satunya wisata sejarah dari beberapa keraton. Ternyata, di Bau Bau Sulawesi Tenggara sendiri memiliki keraton seperti halnya di pulau jawa. Nama keratonnya adalah Keraton Buton. Di sini, akan membahas Benteng Keraton Buton.

Seperti yang dilansir Wikipedia bahwa MURI memberi pengharagaan rekor bahwa benteng Keraton Buton memang terluas di dunia karena memiliki luas 23.375 dengan 12 pintu gerbang atau “Lawa” dan juga 16 emplasemen meriam, Baluara. Rekor dunia ini tersemat untuk benteng Keraton Buton pada tahun 20016 oleh Guiness Book Record. Entah, apakah masih ada yang terluas dari benteng Keraton Buton?


Di benteng ini, anda bisa menikmati pemandangan kota dan juga hilir-mudik kapal yang ada di Buton. Anda bisa melihat dengan jelas dari ketinggian. Tentunya, kegiatan wisata anda tidak mengecewakan karena telah menikmat pemandangan yang menakjubkan. Mengapa demikian karena letak benteng ini berada di puncak bukit yang di depannya adalah kawasan laut dan juga pemandangan kota.

Keraton Buton bisa ditemui lewat rute Jalan Labuke, Melai, Murhum, Melai, Murhum, Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.

Sejarah Benteng Keraton Pulau Buton

Pada abad limabelasan, keraton ini dibangun. Hal ini diperintahkan oleh sultan Buton III yang memiliki nama asli La Sangaji dan gelar Sultan Kaimuddin. Bernama benteng Keratong Buton karena memang itulah penamaan untuk rajanya.

Pembangunan tidak 100% sempurna karena waktu itu hanya pembuatan pagar pembatas keraton alias istana saja. Tujuannya untuk memisahkan antara komplek keraton dan juga perkampungan. Setelah keraton di pimpin oleh Sultan Buton IV, barulah ada upaya pembangunan benteng keraton button menjadi bangunan permanen.

Suasana di Keraton Buton


Bagian Benteng Keraton Pulau Buton

Begini hal yang perlu anda ketahui dalam menikmati wisata

1. Badili (Meriam)

Badili atau bisa disebut bedil yakni senapan. Namun badili di sini artinya adalah meriam, lebih dari bedil alias senapan. Badili ini adalah warisan atau peninggalan Portugis dan belanda yang dijadikan persenjataan Kesultanan Buton. Ukurannya sekitar 2 atau 3 depa alias 2 atau 3 bentangan tangan kiri-kanan.

Objek wisata yang satu ini cukup menarik karena bisa menikmati pemandangan laut juga bisa mengabadikan hal ini di dekat objek Badili sehingga akan menghasilkan fotografi yang eksotis.

2. Lawa

Lawa dan lawang hampir mirip yakni sama-sama bermakna pintu. Tetapi, makna lawa di sini adalah pintu gerbang sehingga lebih spesifik. Lawa sendiri berasal dari bahasa Wolio. Di benteng Keraton Buton, ada beberapa lawa yakni sampai mencapai 12 lawa yang bertujuan sebagai penghubung ke area perkampungan sehingga bisa dengan mudah berbaur.

Lawa memiliki 12 pintu dan memiliki nama masing-masing. 12 Nama lawa di antaranya : lawana rakia, lawana lanto, lawana labunta, lawana kampebuni, lawana waborobo, lawana dete, lawana kalau, lawana wajo/bariya, lawana burukene/tanailandu, lawana melai/baau, lawana lantongau dan lawana gundu-gundu (Wikipedia)

3. Baluara

Baluara atau bastion sesuai KBBI adalah bagian (sudut) benteng yang terdiri atas dua sisi dan dua sayap, dirancang untuk memperkuat pertahanan. Baluara sendiri berasal dari kata Portugis yaitu baluer. Ada sekitar 16 baluara yang ada di benteng Keraton Buton.

Pembangunan ini memiliki fungsi yakni untuk penyimpanan peluru dan mesiu (mungkin ada lagi selain ini). Menariknya, nama-nama ini menyesuaikan dengan nama kampung tempat keberadaan baluara.

Berikut 16 nama Baluara yang dilansir Wikipedia: baluarana gama, baluarana litao, baluarana barangkatopa, baluarana wandailolo, baluarana baluwu, baluarana dete, baluarana kalau, baluarana godona oba, baluarana wajo/bariya, baluarana tanailandu, baluarana melai/baau, baluarana godona batu, baluarana lantongau, baluarana gundu-gundu, baluarana siompu dan baluarana rakia.

 
Pendopo Keraton Buton

0 Response to "Pesona Wisata Benteng Keraton Buton"

Post a Comment

Tempat Wisata Menarik